KEWAJIBAN BERTAUHID DAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Rabb-mu telah menetapkan: Janganlah kamu beribadah kecuali hanya kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua orang tuamu.” [Al-Isra: 23]
Makna Ayat Secara Global
الإخبار أن الله -سبحانه وتعالى- أمر ووصّى على ألسُن رسله أن يُعبد وحده دون ما سواه، وأن يحسن الولد إلى والديه إحساناً بالقول والفعل، ولا يسيء إليهما؛ لأنهما اللذان قاما بتربيته في حال صِغره وضعفه، حتى قوِي واشتد.
Ayat ini adalah pengabaran bahwa Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan dan mewasiatkan melalui lisan para rasul-Nya bahwa hanya Dia (Allah) yang berhak disembah, bukan selain-Nya.
Dan hendaklah seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tuanya, baik dengan ucapan dan perbuatan, dan tidak berbuat buruk kepada keduanya, karena keduanyalah yang telah memeliharanya sejak masa kecil dan lemah, sampai ia menjadi dewasa dan kuat.
Hubungan Ayat dengan Bab yang Dibahas
أن التوحيد هو آكد الحقوق وأوجب الواجبات؛ لأن الله بدأ به في الآية، ولا يبتدأ إلا بالأهم فالأهم.
Bahwa tauhid adalah hak yang tertinggi dan kewajiban yang terbesar, karena dalam ayat ini Allah menyebutnya di urutan pertama, dan tidaklah Allah memulai pertama kecuali yang paling penting, kemudian yang paling penting berikutnya.
Beberapa Pelajaran dari Ayat
١- أن التوحيد هو أول ما أمر الله به من الواجبات، وهو أول الحقوق الواجبة على العبد١
٢- ما في كلمة (لا إله إلا الله) من النفي والإثبات، ففيها دليلٌ على أن التوحيد لا يقوم إلا على النفي والإثبات: (نفي العبادة عما سوى الله وإثباتها لله) ، كما سبق
٣- عظمة حق الوالدين حيث عطف حقهما على حقه، وجاء فيالمرتبة الثانية
٤- وجوب الإحسان إلى الوالدين بجميع أنواع الإحسان، لأنه لم يخص نوعاً دون نوع
٥- تحريم عقوق الوالدين
1. Bahwa tauhid adalah kewajiban pertama yang Allah perintahkan, maka tauhid adalah hak pertama yang wajib ditunaikan seorang hamba.
2. Dalam ayat ini terdapat makna kalimat ‘laa ilaaha illallaah’ yaitu:
– An-Nafyu (penafikan), yaitu pengingkaran terhadap semua yang disembah selain Allah.
– Al-Itsbat (penetapan), yaitu penetapan keimanan kita bahwa hanya Allah yang berhak disembah.
Maka dalam ayat ini terdapat dalil bahwa tauhid tidak akan tegak kecuali di atas landasan an-nafyu dan al-itsbat, penafikan ibadah dari selain Allah dan penetapannya hanya untuk Allah, sebagaimana telah dijelaskan.
3. Agungnya hak kedua orang tua, karena Allah menyebut hak keduanya bersama dengan hak Allah, yaitu pada tingkatan yang kedua.
4. Kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua dengan semua bentuk perbuatan baik, karena Allah tidak mengkhususkan satu jenis perbuatan baik, tanpa jenis yang lain.
5. Diharamkannya durhaka kepada kedua orang tua.