Beranda » Arsip Tag:maulid

Arsip Tag:maulid

Merayakan Maulid Apakah Mengeluarkan Seseorang Dari Ahlu Sunnah?

MERAYAKAN MAULID APAKAH MENGELUARKAN SESEORANG DARI AHLU SUNNAH?

4 Agustus 2017
Tema diskusi:
Apakah merayakan maulid mengeluarkan seseorang dari ahlu sunnah?
1. Tidak setiap pelaku bid’ah keluar dari ahlu sunnah, karena perbuatan bidah tidak semua satu
level.
2. Pembagian bidah menjadi besar dan kecil sudah ada sejak dahulu seperti yang dijelaskan oleh
Imam Syathibi,
إذا ثبت هذا انتقلنا منه إلى معنى آخر : وهو أن المحرم ينقسم في الشرع إلى ما هو صغيرة وإلى ما هو كبيرة ـ حسبما تبين في علم
الأصول الدينية ـ فكذلك يقال في البدع المحرمة : إنها تنقسم إلى الصغيرة والكبيرة اعتبارا بتفاوت درجاتها ـ كما تقدم ـ وهذا على

القول بأن المعاصي تنقسم إلى الصغيرة والكبيرة . ولقد اختلفوا في الفرق بينهما على أوجه وجميع ما قالوه لعله لا يوفي بذلك
المقصود على الكمال فلنترك التفريع عليه. (الاعتصام 2/540)
3. Praktek maulid yang ada sekarang berbeda dengan yang dahulu, karena praktek maulid yang
sekarang dibumbui dengan kesyirikan sehingga menjadi tidak satu level dengan yang dahulu
walaupun keduanya sama-sama bid’ah.
4. Pembagian dosa/bid’ah menjadi besar dan kecil bukan dalam rangka meganggap ringan
dosa/bid’ah kecil tsb ringan.
5. Sebagian masalah amaliyah seperti mengusap khuf, sebagian ulama membid’ahkan orang yang
mengingkari mengusap khuf.
6. Seseorang keluar dari ahlu sunnah saat menyelisihi perkara yang sudah masyhur menyelisihi
prinsip ahlu sunnah.
7. Bid’ah i’tiqadiyah tidak mengeluarkan seseorang dari ahlu sunnah jika yang melakukan adalah
orang yang dikenal berakidah ahlu sunnah.
8. Harus dibedakan antara hukum amalannya dan orang yang mengamalkannya dan juga hukum
secara mutlak dan secara mu’ayyan.
▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼▼