Arsip Tag:bahaya hutang

Fawaid Hari ini Oleh : Ustadz Abu Harits Hamidin As Sidawy Lc. :

🔰 Ibnul qayyim – Semoga Allah merahmatinya- berkata :

📚 “Barangsiapa yang melalaikan pengajaran yang bermanfaat untuk anaknya dan menyia-nyiakannya, maka dia telah melakukan kejahatan yang paling jahat, dan banyaknya kerusakan yang ada pada seorang anak tidak lain dikarenakan orang tua mereka dan kelalaian mereka serta tidak adanya pengajaran agama baik yang fardhu-fardhu maupun yang sunnah-sunnah terhadap mereka, sehingga mereka tersia-siakan sejak kecil dan tidak mendapatkan manfaat apapun untuk diri mereka sendiri serta tidak memberikan manfaat kepada kedua orangtua mereka ketika mereka sudah dewasa.” ✒ [Tuhfatul Maulud, hal.200]

🔰 Sebab Masuknya Surga atau Neraka

Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda:

📚 “Barangsiapa yang mati dalam keadaan tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apa pun, maka ia masuk surga. Dan Barangsiapa yang mati dalam keadaan mempersekutukan Allah dengan sesuatu, maka dia masuk Neraka.” ✒ [Riwayat Muslim]

🔰 Allah Akan Menghilangkannya

Di dalam Shahih Bukhari, Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang mengambil harta manusia, (dan) ingin melunasinya, niscaya Allah akan melunaskan atasnya dan barangsiapa yang mengambil dengan niat merusaknya maka niscaya Allah akan merusaknya.” ✒ [HR. Bukhari]

📚 Ibnu Hajar -Semoga Allah merahmatinya- berkata:

“Di dalam hadits ini mengandung arti tentang susahnya perkara utang, Dan tidak sepatutnya seseorang menanggungnya kecuali dalam keadaan darurat.” ✒ [Fathul Bari , 4/547]

Ibnu Hajar Al Haitami – Semoga Allah merahmatinya- mengatakan:

📚 “Bahwa diantara dosa-dosa besar adalah mengambil pinjaman dengan niat tidak mengembalikannya, atau tidak ada harapan darinya karena belum mendesak, sedangkan sang pemberi pinjaman tidak mengetahui kondisinya.” ✒ [Al zawajir, hal: 411]

Dan dalam Shahih Muslim disebutkan:

“Tetesan darah seorang syahid dapat menghapuskan seluruh dosa kecuali utang.”

📚 Imam Nawawi mengatakan: “di dalam hadits ini terkandung suatu peringatan atas hak-hak sesama manusia. Dan Sungguh jihad dan derajat syahid serta yang lainnya termasuk amal kebaikan yang tidak dapat menghapuskan hak-hak sesama manusia, akan tetapi hanya menghapuskan hak-hak Allah.” ✒ [Syarh Muslim, 13/29]

“