Beranda » Artikel » FAWAID DAURAH – SYAR’IYAH MUKATSAFAH – TRAWAS PEMBUKAAN 01 FAIDAH AYAT KETIGA DARI KHUTBATUL HAJJ

FAWAID DAURAH – SYAR’IYAH MUKATSAFAH – TRAWAS PEMBUKAAN 01 FAIDAH AYAT KETIGA DARI KHUTBATUL HAJJ

FAWAID DAURAH – SYAR’IYAH MUKATSAFAH – TRAWAS
PEMBUKAAN 01
FAIDAH AYAT KETIGA DARI KHUTBATUL HAJJ

Serial Ringkasan Kajian Ilmiyah – Daurah Syar’iyyah
=============================================

Sesi Hari Selasa 25 Rabiul Awal 1445 H – 10 Oktober 2023

 

Syaikh Dr. Muhammad bin fahd al-Furaih hafizhahullah membuka dengan pembukaan khutbatul hajah. Dan Beliau menjelaskan faedah ayat yang Ketiga dari khutbatul hajj.
Dalam ayat yang Ketiga dari khutbah hajj Nabi ﷺ :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ٧٠

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar”. (QS. Al-Ahzab: 70)

Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu berkata Jika kamu mendengar Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, berhati-hatilah terhadap apa yang kamu dengar, karena apa yang diperintahkan-Nya baik dan dilarang-Nya keburukan.”

Salaf kalau di perintah kan untuk bertakwa maka itu diperintahkan untuk kebaikan. Kalau orang sekarang mengatakan untuk bertaqwa maka mereka enggan menjawab. Dan ini adalah perintah untuk bergotong royong untuk kebaikan dan taqwa

Kisah Imam Abu Hanifah ada seseorang yang mengatakan kepadanya, “Ittaqillah bertaqwalah kepada Allah, kemudian beliau bangkit, dan beranjak serta menganggukkan kepala, Beliau berkata, jazakallahu khoiran, betul-betul orang itu butuh setiap waktunya kepada orang yang mengatakan kepadanya ittaqillah.

Apa kah anda termasuk orang yang takut kepada Allah ? setiap orang bisa menklaim pasti ada namun yang membuktikan adalah pengamalannya.
Nabi ﷺ bersabda:

التَّقْوَى هاهُنا. ويُشِيرُ إلى صَدْرِهِ ثَلاثَ مَرَّاتٍ

At-Taqwa itu adalah disini, sambil mengisyaratkan ke dadanya Beliau tiga kali.” (HR. Al-Bukhari no. 6064 dan Muslim no. 2564).
At Taqwa adalah dalam hati. Maka harus menata hati untuk senantiasa bisa bertaqwa kepada Allah, dan bisa menghadirkan khosyah (rasa takut yang disertai cinta dan pengagungan kepada Allah semata).
Nabi ﷺ berdoa:

اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا

Ya Allah, berikanlah ketakwaan kepada jiwaku, sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik Dzat yang dapat menyucikannya, Engkaulah yang menguasai dan yang menjaganya.” (HR. Muslim no. 2722)

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, terhindar dari perbuatan yang tidak baik, dan kecukupan (tidak minta-minta,).” (HR. Muslim no. 2721)
Syaikh hafizhahullah berkata:

إذا أردت أن تكون إماما للمتقين لابد من صبر ويقين

Kalau engkau menginginkan untuk menjadi seorang imam bagi orang-orang yang bertaqwa maka harus ada sabar dan yakin.

Dan ini adalah kedudukan yang agung. Ini sangat penting sekali selayaknya bagi para penuntut ilmu untuk mempelajarinya.
Syaikh hafizhahullah berkata;

الكلام عما يتعلق بتقوى الله سبحانه وتعالى ليست قدرة كلمة نسمعها في درس افتتاحية لقاء، اجعل هذه قيمة لها منافسة أن يكون هذا القلب متعلقا بالله في كل حال

Perkataan yang berkaitan dengan at Taqwa kepada Allah bukan hanya perkataan yang kita dengar di kajian pembukaannya saja, jadikan ini sebuah nilah yang memiliki daya dorong agar hati terikat kepada Allah di setiap keadaan.

Maka bagi para da’I dan penuntut ilmu harus bisa berusaha keras untuk merealisasikan taqwa karena dengan itu bisa mendapatkan ridho Allah Ta’ala. Kita semua mengharap ridho Allah disetiap amalan kita.

Nabi ﷺ senantiasa menasehat sahabatnya untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah.
Menasehat kepada Abu Bakar, Umar dan sahabat lainnya untuk bertaqwa.
Bagaimana mengetahui bahwa aku sudah menjalani jalan taqwa;

قال رجل لأبي هريرة: ما التقوى؟ قال: «أخذت طريقا ذا شوك؟ قال: نعم قال: فكيف صنعت؟ قال: إذا رأيت الشوك عدلت عنه أو جاوزته أو قصرت عنه قال: ذاك التقوى

Ada seorang yang bertanya kepada Abu Hurairah radhiallahu’anhu ketika ditanya apa itu taqwa, Beliau berkata, “Pernahkan Anda melewati suatu jalan yang dipenuhi duri?
Orang itu menjawab, “Pernah,” Abu Hurairah bertanya lagi, “Lalu apa yang kau lakukan ketika kau berjalan dijalan yang dipenuhi dengan duri.?” Orang itu menjawab, “Jika ada duri, aku akan hati2 dalam melangkah, terkadang aku lewati duri itu, terkadang aku letakkan kaki aku sebelum duri, terkadang aku berusaha menyingkir darinya (kekiri dan kekanan),” Abu Hurairah berkomentar, “Itulah arti dari Taqwa.”

Hasan Al Basri rahimahullah mengatakan :

ما زالت التقوى بالمتقين حتى تركوا كثيرًا من الحلال مخافة الحرام

Ketakwaan tetap ada di kalangan orang-orang bertaqwa sampai mereka meninggalkan sebagian besar hal-hal yang dihalalkan karena takut terhadap hal-hal yang diharamkan
Jadikan di dunia ini waktunya untuk Allah Ta’ala, seperti waktu luang untuk membaca al-Qur’an dan beribadah apapun semata-mata karena Allah.
Engkau berharap pahala dari Allah meskipun engkau dalam keadaan tidur, bahkan ketika makan pun berharap pahala dari Allah. Dan ini semua dalam rangka menguatkan taqwanya kepada Allah Ta’ala.

قَوْلًا سَدِيْدًاۙ

perkataan yang benar,
Qoulul Sadida Perkataan sadid – lurus adalah diperuntukkan kepada kaum mukminin dan didalamnya pun lebih dikhususkan lagi untuk para penuntut ilmu. Seorang ilmu harus berusaha berhati-hati dengan apa yang dia katakan. Harus ada qoulul sadid dengan perkataannya, maupun perbuatannya. Kalau tidak mampu melakukannya maka hendaknya diam. Maka diam itu bisa menyelamatkan diri dalam masalah dunia maupun akhirat.
Ali Bin Abu Tholib radhiallahu ‘anhu pernah mengatakan:

كـُنْ في الفتـْنَةِ كابْنِ اللبُوْنِ، لا ظهْرٌ فـَيُرْكـَبَ ولا ضَرْعٌ فـُيحْلبَ

Jadilah ketika menghadapi fitnah seperti anak unta jantan yang berumur 2 tahun yang tidak mempunyai kekuatan untuk di tunggangi dan tidak pula putting yang bisa diperah susunya.

Maka selayaknya bagi kita untuk tidak mengatakan kecuali yang bermanfaat. Bersungguh-sungguh dalam ibadahnya maka harusnya bisa menjaga apapun dari apa yang dikerjakannya.
Nabi ﷺ bersabda:

مَن كان يؤمِنُ باللهِ واليَومِ الآخرِ فليقُل خَيرًا أو ليَصْمُتْ

dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari Akhir hendaknya ia berkata baik atau diam.” (HR. al-Bukhari no. 6019 dan Muslim no. 48)
hadits ini adalah kaidah yang sangat agung untuk menjaga lisan, yaitu berkata yang baik atau diam.
An-Nawawy rahimahullah berkata di adzkar –

بلغنا أن قسَّ بن ساعدة وأكثم بن صيفي اجتمعا، فقال أحدهما لصاحبه: كم وجدت في ابن آدم من العيوب؟ فقال: هي أكثر من أنن ‌تُحصى، والذي أحصيتُه ثمانيةُ آلاف عيب، ووجدتُ خصلةً إن استعملتها سترتَ العيوبَ كلَّها، قال: ما هي؟ قال: حفظ اللسان

Kami telah mendengar bahwa Qass bin Sa`idah dan Aktham bin Saifi bertemu, dan salah satu dari mereka berkata kepada temannya: “Berapa banyak kesalahan aib yang kamu temukan pada anak Adam?” Beliau menjawab: “Lebih dari yang dapat saya hitung, dan yang saya hitung ada delapan ribu aib, dan saya temukan suatu ciri yang jika dipakai dapat menutupi seluruh aib. Dia bertanya: Apa itu? Beliau menjawab: Menjaga lidah.
Di dalam Musnad Imam Ahmad terdapat hadits:

من صمت نجا

Barangsiapa yang diam maka dia selamat.” (HR. Ahmad no. 6481 dan lainnya).

إنَّ عمرَ دخل يومًا على أبي بكرٍ الصدِّيقِ يومًا، وهو يجبِذُ لسانَه ! فقال عمرُ: مَهْ ! غفر اللهُ لك. فقال له أبو بكرٍ: إنَّ هذا أوردَني المواردَ

Suatu hari Umar mendatangi Abu Bakar Al-Siddiq dan dia menahan lidahnya! Omar berkata: Wah! Tuhan memaafkanmu. Abu Bakar berkata kepadanya: Ini telah memberiku sumber daya inspirasi.
Bersambung —malam yang sudah menelan letih penat memaksa mata sayup tuk meredakan di diperaduan.

Semoga bermanfaat
Al-Ustadz Zaki Rakhmawan Abu Usaid

————————

Mau dapat Ilmunya ?
Mau dapat pahalanya ?
Silahkan ikuti link dibawah ini dan jangan lupa tag, mention, like, subscribe, follow serta comment

🌐 Web: https://multaqaduat.com
🎬 Youtube: https://youtube.com/c/MultaqaDuatIndonesia
🐝 Instagram: http://instagram.com/multaqa_duat_indonesia
📫 Telegram: https://t.me/multaqaduat
📮 Twitter: https://twitter.com/MultaqaI?s=08
💻 Facebook: https://www.facebook.com/multaqa2020/

 

 

Share yuk!!! Ikhwah!! Semoga kita dan saudara² mendapatkan faidah ilmu dari yang antum bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi antum yang telah menunjukkan kebaikan.

Semoga istiqomah dan mudah-mudahan program MDI ini menjadi pintu Hasanat, Barokah dan Jariyah untuk kita semua. Aamiin…

Jazakumullah khair ala TA’AWUN

Tentang Abu Syifa

Periksa Juga

Bela Sungkawa bagi Penduduk Maroko dan Libia

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ Para tamu Kerajaan Arab Saudi yang datang dari warga Libya dan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *