CERMINAN SALAF TENTANG SHALAT
Sedih terasa hati ini, jika kita menyaksikan keadaan kaum muslimin saat ini yang sudah berani meninggalkan shalat dengan terang-terangan.
Padahal tidak ada alasan yang jelas atau maqbul. Bagaimana hati tidak merasa sedih? Masjid-masjid di negeri yang mayoritas muslim ternyata sedikit sekali yang memakmurkannya. Kalau pun ada hanya beberapa orang saja, dan paling banyak setiap shalat hanya satu shaf.
Terutama pada shalat lima waktu selain shalat maghrib. Bahkan ada masjid yang tidak dikumandangkan suara azan karena kesibukan masyarakatnya terhadap dunia, padahal tidak ada satu kampung pun yang tidak ditegakkan di sana shalat berjamaah kecuali setan akan menguasainya. Bagaimana umat Islam akan jaya seperti dahulu, sedangkan ajaran shalat yang agung ini sudah diremehkan dan ditinggalkan?
Oleh karena itu, mudah-mudahan risalah cerminan salaf tentang shalat ini membuat kita menyadari betapa tingginya kedudukan shalat dalam Islam.
Semoga Allah memudahkan kita untuk meniti jejak mereka dalam shalat sehingga kita bisa menjadi umat yang mulia dan terbaik sebagaimana yang dijanjikan oleh Allah ta’ala:
• Dari Hasan Al-Bashri -semoga Allah merahmatinya- ia berkata : “Sesungguhnya shalat adalah sebaik-baik tempat (antara seorang hamba dengan Rabb-nya), barang siapa yang ingin shalat maka hendaklah ia memperbanyak atau menyedikitkannya.” (Az-Zuhdu karya Imam Ahmad : 224).
• Dari Al-hasan bin Najih Ar-Raqasi –Semoga Allah merahmatinya-, ia berkata : aku mendengar hasan berkata: “Wahai anak adam, apakah yang lebih mahal atas agamamu apabila shalatmu telah engkau remehkan?.” (At-Tahajjud wa Qiyamul Lail, karya Ibnu Abi Dunya, hal : 288).
• Dari Al-Auza’i –semoga Allah merahmatinya- ia berkata : Umar bin Abdul Aziz mengintruksi kepada semua pejabatnya supaya mereka meninggalkan aktifitas ketika datang waktu shalat. Karena barang siapa yang menyia-nyiakan shalat maka untuk syariat islam yang lainnya akan lebih ia sia-siakan. (Hilyatul Auliya’ : 5/316).
• Dari Muslim Al-Makky –Semoga Allah merahmatinya- ia berkata : ”Aku melihat anak Az-Zubair ruku’ dalam shalatnya maka aku mulai membaca Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa’ dan Al-Maidah sedangkan ia belum mengangkat kepalanya.” (Az-Zuhud karya Abu Dawud, karya : 348).
• Dari Abi Qathan –semoga Allah merahmatinya- ia berkata : ”Aku tidak melihat Syu’bah ruku’ selainkan aku mengira ia telah lupa dalam shalatnya dan tidaklah ia duduk diantara dua sujud melainkan aku menyangka ia telah lupa.” (Siyar A’lam An-Nubala : 7/207).
• Dari Ibnu Wahb –semoga Allah merahmatinya- ia berkata : “Aku melihat Imam Ats-tsaury shalat di haram setelah maghrib, lalu ia sujud, maka tidaklah ia mengangkat kepalanya melainkan ketika adzan isya’.” (Siyar A’lam An-nubala : 7/296).
• Dari Abi Bakar bin ‘Ayyasy –Semoga Allah merahmatinya- ia berkata : “Aku melihat habib bin abi tsabit sujud, jika engkau melihatnya niscaya engkau akan berkata : ia adalah mayit, karena sujudnya yang panjang.” (Hilyatul Auliya’ : 5/61).
• Dari ‘Atha’, -Semoga Allah merahmatinya- ia berkata : “Bahwasannya murrah Al-hamadany ia shalat sehari semalam sebanyak enam ratus rakaat”, Atha’ berkata :”Aku melihat tempat shalat Murrah Al-hamadany seperti tempat duduk unta.” (Siyar A’lam An-Nubala : 2/187).
• Dari Said bin Amir –Semoga Allah merahmatinya- ia berkata : “Adalah Sulaiman At-Taimy, ia bertasbih dalam satu sujud dan ruku’ sebanyak tujuh puluh kali.”
• Dari Qois bin Ali –Semoga Allah merahmatinya- ia berkata : “Aku melihat yazid bin zari’ dalam mimpi, maka aku bertanya: Apakah yang Allah perbuat kepadamu? Maka ia menjawab : Aku telah dimasukan ke dalam surga, kemudian aku bertanya : dengan apa? Maka ia menjawab : dengan banyaknya shalat.” (Siyar A’lam An-Nubala : 8/297).
“Ya Allah, jadilkanlah kami, keluarga kami serta keturunan kami orang-orang yang mencintai shalat, menegakkan shalat, mendakwakan shalat selama hidup kami demi menggapai ridha-MU ”
📚 [Terjemah ini disarikan dari kitab “Mawa’idz Ash-Shahabah”, karya Umar bin Abdullah Al Muqbil, kitab “Min Akhbar As-Salaf As-Shalih”, karya Abu Yahya Zakariya Gulam Qadir, kitab “Hayat As-Salaf Baina Al-Qauli Wa al-Amal”, karya Ahmad bin Nashir At-Thayar, kitab “Mausu’ah Al Akhlaq”, karya Team Ilmiyah Ad-Duror As-Saniyah, kitab “Adab Ad-Din wa Dunya”, karya Ali bin Muhammad Al-Mawardy, dengan tambahan muqaddimah dan penutup]
Alih Bahasa
Ustadz Hamidin As-Sidawy, Abu Harits
Islamic Center, Makkah al-mukarramah
( 06/06/1442 H )
__________________________________________________
Multaqa Duat Indonesia – MDI
( Forum Kerja Sama Dakwah Para Da’i Salafy, Ahlu Sunnah wal Jama’ah Se-Indonesia )
Web: https://multaqaduat.com
Youtube: http://bit.ly/multaqaduat
Instagram: http://bit.ly/igmultaqaduat
Telegram: https://t.me/multaqaduat
Twitter: http://bit.ly/twittermultaqaduat
Facebook: https://web.facebook.com/multaqa2020
Facebook: https://web.facebook.com/groups/384944829178650
Email : TeamMediaMDI2020@gmail.com
Admin MDI: wa.me/6282297975253
Semoga istiqamah dan mudah mudahan program ini menjadi pintu Hasanat, Barokah dan Jariyah untuk kita semua. Amiiin
Jazakallah khair ala TA’AWUN
Infaq Donasi Program Kaderisasi, Da’i Pedalaman, Kemanusiaan, Dakwah, Media:
Bank Mandiri Syariah, No Rek 711-615-0578 (Kode Bank: 451), Atas Nama: Multaqa Du’at
Konfirmasi Transfer melalui Whatsapp/SMS dengat format:
Nama_Alamat_Nominal_Kaderisasi Da’i
Contoh:
Ahmad_Medan_Rp. 2.000.000_Kaderisasi Da’i
Kirim ke nomor:
082297975253
Ust. Amrullah Akadhinta (Bendahara MDI)