Mencintai untuk Saudaranya Seperti untuk Dirinya Sendiri
Faedah dari hadits Nabi صلى الله عليه وسلم
Allah melarang orang-orang yang beriman dari menyakiti dan mengganggu saudaranya dengan su’udzan, tajassus (memata-matai) dan ghibah, karena hal itu dapat merusak ukhuwah diantara mereka seperti yang Allah ingatkan diayat sebelumnya.
یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱجۡتَنِبُوا۟ كَثِیرࣰا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعۡضَ ٱلظَّنِّ إِثۡمࣱۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا یَغۡتَب بَّعۡضُكُم بَعۡضًاۚ أَیُحِبُّ أَحَدُكُمۡ أَن یَأۡكُلَ لَحۡمَ أَخِیهِ مَیۡتࣰا فَكَرِهۡتُمُوهُۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابࣱ رَّحِیمࣱ.
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (Surat Al-Hujurat : 12)
Berkaitan dengan perkara itu, Allah menyebutkan diantara cara mengokohkan ukhuwah itu ialah dengan berpegang teguh tali agama Islam dan menjauhi berbagai bentuk perpecahan akibat dari perselisihan dan tidak adanya penghormatan hak-hak saudaranya yang muslim.
وَٱعۡتَصِمُوا۟ بِحَبۡلِ ٱللَّهِ جَمِیعࣰا وَلَا تَفَرَّقُوا۟ۚ وَٱذۡكُرُوا۟ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَیۡكُمۡ إِذۡ كُنتُمۡ أَعۡدَاۤءࣰ فَأَلَّفَ بَیۡنَ قُلُوبِكُمۡ فَأَصۡبَحۡتُم بِنِعۡمَتِهِۦۤ إِخۡوَ ٰنࣰا وَكُنتُمۡ عَلَىٰ شَفَا حُفۡرَةࣲ مِّنَ ٱلنَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنۡهَاۗ كَذَ ٰلِكَ یُبَیِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَایَـٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَهۡتَدُونَ.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Surat Ali ‘Imran : 103)
Kuatnya ukhuwah imaniyyah bisa terbangun dan terjaga dengan menanamkan rasa cinta setiap diri seorang muslim atas saudaranya seperti kecintaan dia kepada dirinya sendiri.
Imam An-Nawawy رحمه الله meriwayatkan dalam kitab Arba’in,
عَنْ أَبِي حَمْزَةَ أَنَسْ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ [رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Hamzah, Anas bin Malik radiallahuanhu, pembantu Rasulullah dari Rasulullah صلى الله عليه وسلم, beliau bersabda: “Tidak beriman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Faedah pelajaran yang terdapat dalam hadits :
1. Seorang mu’min dengan mu’min yang lainnya bagaikan satu jiwa, jika dia mencintai saudaranya maka seakan-akan dia mencintai dirinya sendiri.
2. Menjauhkan perbuatan hasad (dengki) dan bahwa hal tersebut bertentangan dengan kesempurnaan iman.
3. Iman dapat bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurangnya dengan kemaksiatan.
4. Anjuran untuk menyatukan hati.
(Mausu’ah Arba’in An-Nawawy)
🍃 Ustadz Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc.
___________________________
Multaqa Duat Indonesia – MDI
( Forum Kerja Sama Dakwah Para Da’i Salafy, Ahlu Sunnah wal Jama’ah Se-Indonesia )
🌏 Web: https://multaqaduat.com
📹 Youtube: http://bit.ly/multaqaduat
📺 Instagram: http://bit.ly/igmultaqaduat
📠 Telegram: https://t.me/multaqaduat
🎙️ Twitter: http://bit.ly/twittermultaqaduat
📱 Facebook: www.fb.com/multaqaduat
📱 Facebook: www.facebook.com/groups/384944829178650/?ref=share
✉️ Email : TeamMediaMDI2020@gmail.com
☎️ Admin MDI: wa.me/6282297975253
Semoga istiqomah dan mudah mudahan program ini menjadi pintu Hasanat, Barokah dan Jariyah untuk kita semua. Amiiin
Jazakallah khair ala TA’AWUN
________
📦 Infaq Donasi Program Kaderisasi, Da’i Pedalaman, Kemanusiaan, Dakwah, Media:
🔹 Bank Mandiri Syariah, No Rek 711-615-0578 (Kode Bank: 451), Atas Nama: Multaqo Du’at
Konfirmasi Transfer melalui Whatsapp/SMS dengat format:
Nama_Alamat_Nominal_Kaderisasi Da’i
Contoh:
Ahmad_Medan_Rp. 2.000.000_Kaderisasi Da’i
Kirim ke nomor:
📱 082297975253
Ust. Amrullah Akadhinta (Bendahara MDI)