Beda Shalat Syuruq dengan Shalat Dhuha
Diantara hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan shalat syuruq adalah, shalat ini dikerjakan di saat matahari sudah meninggi kurang lebih satu tombak. Karena ketika matahari tepat di garis terbit, kita dilarang melakukan shalat.
Imam Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan,
سنة الإشراق هي سنة الضحى ، لكن إن أديتها مبكراً من حين أشرقت الشمس وارتفعت قيد رمح فهي صلاة الإشراق، وإن كان في آخر الوقت أو في وسط الوقت فإنها صلاة الضحى
“Shalat sunah syuruq adalah juga shalat dhuha. Hanya saja bedanya, shalat ini dikerjakan di awal waktu, ketika matahari terbit naik setinggi satu tombak. Inilah shalat syuruq. Namun jika dilakukan di akhir waktu atau di pertengahan waktu, maka statusnya shalat dhuha.” (Liqa’at Bab al-Maftuh, 24/141)
Berdasarkan penjelasan di atas, berarti mulainya waktu dhuha dan waktu syuruq itu sama, yaitu ketika matahari telah terbit setinggi satu tombak (satu tombak itu kira-kira 10 – 15 menit setelah terbit matahari) . Sehingga kesimpulannya “Shalat syuruq adalah shalat dhuha yang dikerjakan di awal waktu.”
Sumber : https://www.instagram.com/p/CD2p29KhFZ8/?igshid=1x01ztg13b4co
Follow IG : @multaqoduat
___________________
Multaqo Duat Indonesia – MDI
Lembaga Kerja Sama Para Da’i Indonesia
🌏 Web: https://multaqaduat.com/wp/
📹 Youtube: http://bit.ly/multaqaduat
📺 Instagram: http://bit.ly/igmultaqaduat
📠 Telegram: t.me/multaqaduat
🎙️ Twitter: http://bit.ly/twittermultaqaduat
📱 Facebook: www.fb.com/multaqaduat
✉️ Email : TeamMediaMDI2020@gmail.com
☎️ Admin MDI: wa.me/6282297975253